Contoh Soal Uji Pengetahuan (UP) β PPG
Disusun oleh Pengelola LPTK UIN Datokarama Palu
Keterangan β Contoh Soal UP
- Soal-soal ini merupakan latihan yang disusun oleh Pengelola LPTK UIN Datokarama Palu.
- Dikembangkan sesuai kisi-kisi UP dan materi Modul Profesional & Pedagogik Topik 1β8.
- Bukan prediksi resmi, tetapi bahan pengayaan untuk membiasakan berpikir kritis & analitis.
Download Contoh Soal per Mata Pelajaran PPG Daljab Kemenag
Latihan soal Uji Pengetahuan PAI.
Download Soal PAILatihan soal Qur’an Hadis.
Download Soal Qur’an HadisLatihan soal Fikih.
Download Soal FikihLatihan soal Akidah Akhlak.
Download Soal Akidah AkhlakLatihan soal SKI.
Download Soal SKILatihan soal Bahasa Arab.
Download Soal Bahasa ArabLatihan soal Guru Kelas MI.
Download Soal Guru Kelas MILatihan soal Guru Kelas RA.
Download Soal Guru Kelas RAAkibatnya, terdapat kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan kenyataan karena LKPD tidak mendukung kebutuhan belajar siswa secara optimal.
Penjabaran:
Kondisi yang diharapkan: LKPD yang sistematis, menarik, dan mampu memandu aktivitas belajar.
Kondisi yang terjadi: LKPD kurang terstruktur, tidak interaktif, dan membingungkan siswa.
Gap: LKPD tidak mendukung pembelajaran aktif dan mandiri.
Penjabaran:
– LKPD dibuat lebih praktis dan dapat langsung digunakan di kelas.
– Instruksi disederhanakan dan lebih visual.
– Selaras dengan pendekatan PBL.
Bukti nyata:
– Pengerjaan LKPD menjadi lebih cepat dan akurat.
– Aktivitas diskusi meningkat signifikan.
– Pemahaman konsep siswa meningkat.
Peningkatan kualitas: Saya kini lebih mampu menyusun LKPD yang relevan, menarik, dan selaras dengan model pembelajaran.
Penjabaran:
Kondisi ideal: Penilaian harus sesuai indikator dan tujuan pembelajaran.
Kondisi terjadi: Instrumen kurang rinci, rubrik tidak lengkap.
Gap: Hasil penilaian tidak mencerminkan kompetensi sebenarnya.
Penjabaran:
– Rubrik dibuat lebih objektif.
– Indikator disesuaikan dengan tujuan.
– Penilaian selaras model pembelajaran.
Bukti nyata:
– Nilai meningkat dan lebih konsisten.
– Siswa lebih memahami target pembelajaran.
Penjabaran:
Harapan: Pembelajaran aktif, kolaboratif, dan menyenangkan.
Kenyataan: Strategi kurang mendorong partisipasi.
Kesenjangan: Pembelajaran menjadi pasif.
Penjabaran:
– Mudah diterapkan di kelas.
– Selaras dengan tujuan pembelajaran.
– Mendorong berpikir kritis dan kolaborasi.
Penjabaran:
Harapan: Pembelajaran interaktif dan berbasis media variatif.
Kenyataan: Media hanya berupa teks dari buku ajar.
Kesenjangan: Keterlibatan siswa sangat rendah.
Penjabaran:
– Praktis: Video mudah diputar di kelas.
– Rasional: Visual memudahkan pemahaman.
– Relevan: Mendukung skenario PBL.
π Tips Menyusun Studi Kasus PPG yang Baik dan Bernilai Tinggi
Panduan ini membantu mahasiswa PPG menyusun studi kasus yang lengkap, mendalam, dan memenuhi kriteria penilaian. Ikuti langkah-langkah berikut agar tulisanmu kuat, logis, dan berbobot.
1. Pahami Struktur Penilaian
Sebelum menulis, baca kembali komponen penilaian studi kasus: Mendeskripsikan masalah β Upaya penyelesaian β Hasil β Pengalaman berharga. Pastikan setiap bagian kamu tulis secara lengkap dan tidak ada yang dilewatkan.
2. Ceritakan Masalah dengan Jujur dan Nyata
Pilih masalah yang benar-benar pernah kamu alami. Tulis kondisi ideal, kenyataan, dan kesenjangan secara jelas. Penilai sangat menghargai kejujuran dan kedalaman analisis.
3. Pastikan Solusi yang Kamu Pilih Praktis & Relevan
Solusi harus bisa diterapkan langsung di kelas, logis, dan sesuai pendekatan pembelajaran seperti PBL, PJBL, atau Discovery Learning. Ceritakan langkahmu secara runtut dan rasional.
4. Tampilkan Bukti Keberhasilan Secara Nyata
Gunakan indikator nyata seperti perubahan sikap, peningkatan nilai, suasana kelas, antusias siswa, atau peningkatan keaktifan. Semakin konkret, semakin kuat penilaianmu.
5. Tuliskan Pengalaman Berharga secara Reflektif
Bagian ini adalah paling menentukan. Jelaskan apa yang kamu pelajari, bagaimana perkembangan profesionalmu, dan bagaimana kamu mengantisipasi agar masalah yang sama tidak terjadi lagi. Tulis dengan hati, bukan sekadar laporan.
6. Tulis Mengalir, Tidak Kaku
Gunakan bahasa yang rapi, namun tetap alami. Hindari terlalu banyak istilah teknis kecuali perlu. Ingat: studi kasus itu cerita nyata, bukan makalah teori.
7. Tautkan Selalu dengan Kompetensi Guru
Pastikan setiap bagian terhubung dengan kompetensi: pedagogik, sosial, profesional, dan kepribadian. Ini membuat tulisanmu lebih dalam dan profesional.
8. Akhiri dengan Kesimpulan yang Kuat
Sampaikan kalimat ringkas tentang makna pengalamanmu sebagai guru. Penilai menyukai kesimpulan yang mencerminkan kedewasaan emosional dan profesional.
βStudi kasus bukan hanya laporan β tetapi cermin perjalananmu menjadi guru yang lebih matang dan manusia yang lebih bijaksana.β
